Kades Talawid Diduga Restui Perbuatan Asusila Bawahannya

SULUT,( Bakinnews ) — Masyarakat desa Talawid kecamatan Kendahe kabupaten kepulauan Sangihe meminta sikap tegas Kepala desa untuk menindak bawahannya yang telah melakukan tindakan asusila.

Permintaan masyarakat ini sebagai bentuk belum adanya langkah nyata Kades Talawid Samsuri Baki menghukum para pelaku asusila yang terjadi 9 bulan yang lalu.

Bahkan masyarakat merasa bahwa Kepala desa terkesan mencoba melindungi para pelaku.

Menurut Masyarakat apa yang kini dilakukan oleh Kades Talawid akan menjadi preseden buruk.

Kades seakan akan menjadi tameng bagi para pelaku asusila, Padahal asusila adalah sebuah perbuatan yang sangat dimurka oleh agama apapun,terutama agama islam.

“Tidak seharusnya kades membiarkan kasus ini menguap begitu saja.

Kades Talawid harus memberikan sanksi dan hukuman pada orang orang yang telah merusak moral generasi muda, Mereka telah menjadi contoh buruk dari seorang abdi negara”

“Kasus yang 9 bulan ini sepertinya ingin coba ditutup tutupi oleh kepala desa.Ini terlihat belum adanya langkah nyata yang diperbuat oleh Kades Talawid.

Padahal Kades telah 9 bulan lalu menerima laporan yang dibuat oleh istri salah seorang pelaku.”

“Entah apa yang jadi penyebab sehingga Kades tidak mau memberikan sanksi pada pelaku, Apakah Kades ingin memperlihatkan bahwa asusila adalah sebuah hal lumrah ditalawid dan tidak perlu dipermasalahkan.

Kalau memang seperti itu harus ditegaskan pada masyarakat agar bisa membentengi keluarga masing dari kerusakan moral yang ada di talawid”.

Kasus ini berawal dari laporan istri Firdaus Ratundelang yang mengadukan kasus asusila yang terjadi antara suaminya dengan Sri Hardiyanti Pansariang.

Kedua pelaku adalah pegawai didesa.Atas laporan tersebut hanya pelaku wanita yang dihukum dengan sanksi pemberhentian sebagai pegawai kantor desa.

Sedangkan Firdaus tidak diberikan ganjaran apapun.

Sungguh sebuah perbuatan yang tidak adil dilakukan kepala desa, Jika memang keduanya terbukti berbuat asusial seharusnya Kades menghukum mereka berdua bukan hanya seorang.

Sebab perbuatan yang sangat merusak moral dan juga keluarga tersebut tidak bisa terjadi seorang diri.

Jadi apabila Kades menganggap Sri Hardiyanti bersalah maka sudah pasti Firdaus juga melakukan kesalahan yang sama.

Sikap ini membuat Firdaus menjadi orang yang paling beruntung.Menikmati dan melakukan perbuatan terlarang bersama sama.

Tapi hukum hanya diterima oleh pelaku Wanita.Lagi lagi Perempuan menjadi korban dari ketidak adilan.

Untuk mengetahui alasan Kades Talawid tidak menghukum Firdaus,awak media mencoba mengkonfirmasi Kades melalui Whatsapp.

“Beberapa pertanyaan yang disampaikan awak media hanya dibaca saja oleh Kades Talawid.

Tidak ada satupun jawaban yang disampaikan Kades Talawid, Sikap bungkam ini menambah keyakinan bahwa Kades mencoba melindungi Firdaus.

Permasalahan yang dihadapi oleh Kades Talawid bukan hanya sekedar melindungi pelaku Asusila.

Tapi kuat dugaan tidak beraninya Kades Talawid menghukum Firdaus dikarenakan banyak rahasia kades yang diketahui dan dipegang oleh Pelaku.

Beberapa permasalahan yang kini dihadapi Kades talawid adalah adanya dugaan temuan yang diperoleh inspektorat Kapulauan Sangihe atas penyimpangan anggaran oleh Kepala Desa, Dimana saat ini Inspektorat sedang melakukan pemeriksaan pada aparat desa.

Tidak cukup sampai disana.Kades Talawid diduga juga melakukan kegiatan fiktif dalam program bantuan pada nelayan.

“Diduga bantuan yang belum diterima oleh para nelayan namun telah ada nota pembelian barang.Tentu ini perlu ditindak lanjuti juga.

Banyaknya permasalahan tersebut membuat masyarakat berharap adanya perhatian dari Pemkab kepulauan Sangihe.

Mereka meminta agar Bupati Kepulauan sangihe bisa mencopot jabatan yang dipegang oleh Samsuri Baki selaku Kades.**

Penulis : Supaldi Tampilang

Editor : Redaktur

 

Eman Melayu
Author: Eman Melayu
Wa. Pemimpin Redaksi

2 thoughts on “Kades Talawid Diduga Restui Perbuatan Asusila Bawahannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *