Diduga Kepala UPT Perkebunan Gunakan Uang Negara Untuk Kepentingan Pribadi

Riau,( Bakinnews ) — Kepala Unit Pelaksana Tugas Laboratorium Lapangan Neni Mega Ayu diduga melakukan penyalahgunaan jabatan.

Selaku kepala UPT Neni telah memanfaatkan jabatannya untuk bisa memperkaya diri sendiri.

Dimana selaku Kepala UPT Neni telah melakukan pembelian bibit untuk pribadi namun menggunakan angaran keuangan negara.Bahkan untuk perawatan bibit milik pribadi tersebut dilaksanakan di UPT yang ia pimpin.

Selain penyalahgunaan jabatan Neni selaku kepala UPT tidak pernah harmonis dengan bawahannya.Selain itu dari informasi yang beredar bahwa banyak yang menolak menjadi PPTK kegiatan selama masih dipimpin oleh Neni.

Banyak keluah keluahan yang telah disuarakan oleh bawahannya atas kepemimpinan Neni.

Saat awak media mencoba mengkonfirmasi pada Neni selaku UPT dirinya membantah semua tuduhan tersebut.Menurutnya informasi tersebut tida benar.

“Bibit yang dituduh milik saya itu sebenarnya adalah bibit yang gagal dalam pembibitan.Saat itu ada anak magang yang melakukan pembibitan tapi tidak berhasil.

Jadi sebagai pertanggung jawaban moril bibit tersebut terpaksa saya beli menggunakan uang pribadi.”

“Soal tidak harmonis dengan bawahan itu tidak benar juga.Mungkin ada yang kurang senang itu hanya individu bukan kedinasan.

Begitu juga soal PPTK itu adalah hak dari kepala dinas untuk memilih dan menentukan.”

“Sungguh mulia hati Neni selaku kepala UPT dan ASN.Bibit yang gagal dengan susah payah diganti menggunakan uang pribadi.

Hanya saja yang agak mengganjal adalah jika benar bibit tersebut milik pribadi kenapa masih diletakan dilaboratorium pembibitan.Apakah itu tidak akan menjadi rancu.

Pasti nanti antara bibit milik Pemrov Riau dan milik Neni akan sukar dibedakan.Belum lagi soal tanggung jawab perawatan, Apakan para pegawai yang akan merawat dan memelihara bibit milik pribadi.

Jika yang dilakukan tidak mau dikatakan sebagai penyalah gunaan jabatan seharusnya Neni bisa memisahkan antara bibit pribadi dan milik pemerintah.

Pihak dinas juga perlu menginventarisir seberapa banyak bibit yang masih dimiliki oleh dinas diluar mili kepala UPT agar tidak tumpang tindih anggaran yang digunakan.

Begitu banyak keluahan dan persoalan yang telah disampaikan para bawahan.
Namun hingga saat ini tidak ada satupun keluhan tersebut yang membuahkan hasil.

Menurut beberapa pegawai bahwa apapun bentuk kebijakan hanya diambil dan diputuskan oleh Neni sendiri tampa mengikut sertakan bawahannya.

Sikap yang diperlihatkan Neni sebagai seorang pimpinan sunguh sangat disayangkan.Seharusnya apapun bentuk keputusan dan kebijakan harus juga mempertimbangkan masukan dari bawahan.

Neni adalah pegawai pemerintahan bukan sebagai seorang pimpinan perusahaan milik pribadi.

Belum adanya tindakan atas penyalahgunaan jabatan oleh Neni juga diduga ada andil dari sang suami yang merupakan pegawai teras dari Badan Intelegen negara.

Sang suami selalu berada dibelakang Neni untuk menjadi benteng dari semua aktifitas dan kegiatan Neni.

Hal ini juga turut dirasakan oleh awak media yang ingin mengkonfirmasi permasalahan di UPT kepada Neni.Beberapa saat awak media menghubungi Neni,sang suami langsung bergerilya untuk mencari tahu awak media yang mengkonfirmasi istrinya.

Sang pegawai BiN daerah ini mencari informasi seputaran awak medai.Baik soal situs,alamat kantor bahkan sampai mencari informasi kepersonil kodim.Hal ini dikarenakan media tersebut banyak buat berira TNi dan Polri.

Rasa penasaran suami neni tidak hanya sampai disitu, Dirinya juga mencoba menjumpai pimred salah satu media.Saat itu dia didampingi oleh salah seorang pengurus PWI.

Dari beberapa sikap dan tingkah yang diperlihatkan oleh sang suami nampak nyata bahwa dirinyalah yang membackup semua kegiatan sang istri.

Jika kepada media yang sedang menjalankan tugas sebagai kontrol sosial saja pegawai BIN ini telah melangkah sejauh itu bagaimana dengan yang lain.Tentu dirinya akan melakukan apapun demi lindungi perbuatan sang istri.**

 

Penulis : Redaktur

Eman Melayu
Author: Eman Melayu
Wa. Pemimpin Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *